Mengenal Keistimewaan Tari Ronggeng Bugis

Tarian ini mirip dengan tari Jaipong dari Jawa Barat. Unsur keindahan diiikuti dengan kemampuan penari dalam melakonkan atau menampilkan tari yang dibawakan). Bugis adalah nama tempat yang sekarang dikenal dengan Makasar. Dengan demikian, pengertian Ronggeng Bugis adalah tarian yang berasal dari Bugis, Tari Ronggeng Bugis ini tercipta atau diilhami dari kisah sejarah masa lalu, saat Kerajaan Cirebon dibantu oleh Kerajaan Bugis, baik di era Galuh, masa Portugis, maupun masa kolonial. Ketika bantuan Kerajaan Bugis tidak diperlukan lagi, mereka kembali ke Bugis. Sebagian kecil sisanya meninggalkan diri karena telah merasa betah dan terikat perkawinan dengan orang Cirebon.




Pementasan Ronggeng Bugis diiringi oleh gamelan/waditra yang terdiri atas kelenang, gong kecil, kendang kecil, kecrek, dan saron. Para penari semuanya laki-laki yang menggunakan kebaya berwarna menyolok dan terang. Sanggul kecil ditempelkan di belakang kepala pada posisi miring. Make up mencolok dan gambar bibir yang miring sehingga perpaduan seluruh hiasan yang digunakan memunculkan kesan lucu yang mengundang tawa. Tata rias dan pakaian yang digunakan tidak selamanya baku. Semua dapat berubah-ubah sesuai dengan bayangan kesan yang akan mengundang gelak tawa penonton. Jumlah penari pada satu pementasan tidak ditentukan secara khusus. Rata-rata berjumlah antara empat sampai dengan sembilan orang. Jumlah penari akan disesuaikan dengan luas arena pertunjukkan.




Tarian Ronggeng Bugis juga mempunyai pandangan unik dan melambangkan keagungan sekelompok prajurit Sunan Gunung Djati dalam mengabdi kepada bangsa dan negaranya, walaupun cara apapun dilakukan asalkan tidak melanggar ketentuan yang diajarkan oleh agama. Tari ini belum terlalu dikenal oleh masyarakat. Jadi pada tahun 1990 setelah diajarkan di Keraton Kacirebonan oleh Bapak Handoyo dengan dukungan Pangeran Yusuf Dendabrata, maka tari Ronggeng Bugis ini  bisa dikenal oleh masyarakat luas. Dan mulai diinovasikan terutama pada acara festival Keraton Nusantara juga selalu diikut sertakan di tahun 1994 di Yogyakarta. Nama Bugis yang dikenal sebagian masyarakat, akan mengira jika tari Ronggeng Bugis ini berasal dari Bugis, Sulawesi Selatan. Namun, itu hanyalah sebuah nama tarian yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat. Tarian yang di padu dengan gerakan tari komedi ini dimainkan oleh satu atau beberapa penari laki-laki yang menggunakan busana wanita. Busana yang digunakan adalah busana mirip badut yang memiliki kesan lucu, sehingga tak jarang masyarakat yang melihat pun tertawa.




Gerakan yang dilakukan menimbulkan kesan lucu, karena setiap gerakan mereka harus selalu waspada pada saat menjalankan suatu penyamaran, takut diketahui oleh para musuhnya. Meskipun dalam pelaksanannya lumayan sulit, karena terkadang sifat laki-lakinya muncul pada saat menari. Pakaian nya terdiri dari semacam kemeja perempuan bermotif, kain batik, slendang serta aksesoris seperti bunga yang diletakkan di kepala.




Tarian ini memiliki daya tarik tersendiri, karena selain yang menari semuanya laki-laki, gerak tubuh para penari ini terasa kaku dan menimbulkan kesan lucu. Hal ini tidak terlepas dari tugas penyamaran yang mereka lakukan, sehingga gerakan yang bersifat waspada pun harus tetap diperlihatkan pada saat sedang menari, takut kalau penyamaran tadi diketahui oleh musuh- musuhnya. Bagaimana pun mereka yang menari ini adalah para prajurit yang sudah terlatih di medan perang, sehingga sikap waspada perlu terus ditingkatkan. Apalagi mereka membawa misi khusus guna mengetahui kekuatan lawan. Ronggeng Bugis juga merupakan salah satu jenis tarian yang merupakan tari yang berkembang di Cirebon Jawa Barat.

0 komentar:

Posting Komentar