Ronggeng Bugis sebelumnya
kurang dikenal oleh masyarakat. Pada awal dekade Rotahun 1990 setelah Ronggeng
Bugis diajarkan di Keraton Kacirebonan oleh Bapak Handoyo dengan dukungan
Pangeran Yusuf Dendabrata, maka Ronggeng Bugis mulai lebih dikenal oleh
masyarakat. Ronggeng Bugis dikembangkan terutama pada Festival Keraton
Nusantara berikutnya tarian Ronggeng Bugis ini juga selalu diikutsertakan 1
tahun 1994 di Yogyakarta. Pada even
festival keratin nusantara berikutnya tarian Ronggeng Bugis ini juga selalu
diikutsertakan. Tarian Ronggeng Bugis ini juga dibawakan oleh duta budaya
Pramuka STAIN Cirebon ke berbagai daerah seperti pada tanggal 22-30 September
2002 di Lampung Selatan, 23-31 Agustus di Kepulauan Seribu, tahun 2008 ke Palembang
dan yang ter-up to date, tari Ronggeng Bugis ini dipertunjukan pada festival di
Jambi, tanggal 11 Juni 2009 dibawah bimbingan Sanggar Kebon Kangkung dan
Sanggar Sekar Pandan. Tari Ronggeng Bugis ini sering dimodutifikasi,
dipertunjukan, ditarikan, di:
- Kabupaten Cirebon: Kecamatan Plumbon : Sanggar Pring Gading, Tokoh : Handoyo, Tono, dan Yno; Kecamatan Klangenan : Desa Bojong, Tokoh: Riwan; Kecamatan Gunung Jati : Desa Buyut, tokoh : Wadi dan Senin; Kecamatan Weru : Desa Pangkalan.
- Kota Cirebon : Sanggar Sekar Pandan, Tokoh: Elang Heri Komala Hadi, Sanggar Bagja Mulya, Sanggar Kebon Kangkung.
- Sanggar Sekar Pandan selama belasan tahun
mengajarkan Ronggeng Bugis di Sekolah-Sekolah dasar maupun lanjutan di Kota
Cirebon.
0 komentar:
Posting Komentar