Tari Ronggeng Bugis dikatakan eksis atau keberadaannya tetap diakui oleh
masyarakat maka salah satu caranya dengan menyebarluaskan tari Ronggeng Bugis
ke berbagai tempat agar dikenal oleh masyarakat Cirebon khsususnya mulai dari
kalangan seniman, krkitikus seni maupun masyarkat biasa pada umumnya.
Penyebarluasan tari Ronggeng Bugis di Sanggar Pringgadhing yaitu dengan cara
mengajarkannya di sanggar tetapi hanya pada anak-anak yang meminta untuk
belajar tari Ronggeng Bugis. Kemudian selain mengajarkan di sanggar, para
penari tari Ronggeng Bugis juga menjadi pelatih eksrakurikuler (eskul) di
Sekolah. Beberapa sekolah yang mempelajari tari Ronggeng Bugis ialah SMKN 1
Kedawung, SMA 1 Sumber, dan SMK N 1 Mundu. Sehingga dengan cara
penyebarluasan ini maka tari
Ronggeng Bugis dikenal oleh anak-anak atau siswa sekolah.
Tari Ronggeng
Bugis disebarluaskan tidak hanya melalui sekolah-sekolah melainkan sudah masuk
dan dijadikan materi pembelajran dikalangan kampus seni yang ada di Jawa Barat
yaitu di Kampus Universitas Pasundan.Bandung. Tari Ronggeng Bugis di Sanggar
Pringgadhing milik bapak Handoyo (alm) juga dijadikan obyek penelitian bagi
penelitian mahasiswa atau dosen Perguruan Tinggi Seni maupun keguruan. Selain
itu sebagai wujud pelestarian, inovatif dan transformasi tari tradisional
Cirebon dan sebagai upaya mempertahankan eksistensi tari Ronggeng Bugis. Hal
ini dikaitkan dengan penuturan dari para penari Ronggeng Bugis. Kutipan
wawancara sebagai berikut:
“Upaya para seniman atau pelaku seni tari Ronggeng Bugis dalam
melestarikan tari Ronggeng Bugis agar tetap hidup dimasyarakat khususnya untuk
seniman di Sanggar Pringgadhing yaitu salah satu caranya, kalau saya sendiri
karena sudah mengikuti Sanggar Pringadhing sejak kecil, saat masih ada Pak
Handoyo (alm) sampai saat ini dipimpin oleh anaknya, dan saya masih menjadi
penari Rongeng Bugis mungkin itu sudah menjadi dedikasi dan salah satu cara
saya ikut melestarikannya”.
Selain itu kami juga sering dimintai menjadi pengajar tari untuk ekstrakurikuler
di sekolah-sekolah, kemudian ada juga yang menjadikan tari Ronggeng Bugis di
Sanggar Pringadhing sebagai objek penelitian mahasiswa, yang saya tahu sudah
ada dari bandung, jogja, dan sekarang baru dari semarang meneliti tari Ronggeng
Bugis”.
Pada saat ini di tahun 2017 masyarakat Jawa Barat pada umumnya dan
masyarakat Cirebon khususnya telah banyak dipengaruhi oleh sentuhan-sentuhan
teknologi modern. Namun demikian kebiasaan-kebiasaan atau adat istiadat yang
merupakan tradisi turun-temurun atau kebudayaan tetap terpelihara dan
dilaksanakan meskipun oleh kalangan-kalangan terentu saja.
Sebagai
contoh dalam proses upacara adat perkawinan berbagai unsur budaya yang telah
dikenal terakumulasi secar selektif. Biasanya acara yang paling meriah adalah
ketika akad nikah, saat penyambutan kehadiran calon pengantin pria beserta
keluarganya sengaja dibuat acara khusus yang lazim disebut prosesi penyambutan
pengantin. Tampaknya acara prosesi penyambutan pengantin telah dimasukan dalam
adat perkawinan di Cirebon, dan Handoyo (alm) seorang creator seniman
Cirebon pendiri Sanggar Pringgadhing menjadikan itu sebagai peluang untuk
mengenalkan tari Ronggeng Bugis pada masyarakat luas dengan cara yang berbeda.
Tari Ronggeng Bugis yang disajikan pada prosesi upacara penyambutan calon
pengantin, adalah model prosesi produk Sanggar Pringgadhing dengan penata tari
bapak Handoyo (alm). Prosesi upacara adat penyambutan pengantin dengan tari
Ronggeng Bugis tersebut ternyata laku dipasaran terutama dikalangan masyarakat
yang berkecukupan dan para pejabat pemerintahan serta kerabat keraton
Kacirebonan. Maka hal ini adalah bagian dari upaya Sanggar Pringgadhing untuk
dapat mempertahankan eksistensi tari Ronggeng Bugis sekaligus menjaga dan
melestarikan tari Ronggeng Bugis milik Sanggar Pringgadhing khususnya dan tari
Ronggeng Bugis Cirebon pada umumnya.
Tari Ronggeng Bugis Tarian Tradisional Cirebon Jawa
Barat - Ronggeng
Bugis adalah jenis kesenian tari tradisional Cirebon.
Pertunjukan tari ini terkesan jenaka dan membuat para penonton terhibur.
Ronggeng terdiri dari dua kata ronggeng dan bugis. Ronggeng adalah
penari pada pertunjukan tayub. Maksud tari ronggeng bugis adalah
pertunjukan tari pria berbusana wanita yang mirip badut.
Arti bugis
adalah suatu suku bangsa yang mendiami daerah Sulawesi selatan. Jadi, arti
ronggeng bugis adalah ronggeng yang berasal dari Bugis. Tari ronggeng Bugis
ini juga dikenal dengan tari telik sandi.
Menurut
sejarah, pada saat daerah Cirebon terlepas dari kekuasaan Maharaja Pakuan
Pajajaran Sunan Gunung jati menyatakan kemerdekaan. Pasukan telik Sandi negara
cirebon bertugas untuk melakukan spionase di wilayah Pajajaran untuk mengetahui
pernyataan kedaulatan penuh negara Islam Cirebon. Pada saat itu kerajaan
Cirebon dibantu oleh prajurit Bugis.
Pertunjukan
tari Bugis adalah kesenian ider - ideran atau berupa iring -
iringan seperti peserta pawai keliling kota dan dapat ditampilkan dalam
panggung terbatas.
Busana
tarian ini berupa kebaya merah menyala dan kadang menggunakan rompi serta kain
dodot yang diikat menggunakan stagen. Sedangkan rias wajah penari membuat geli
para penontonya karena wajah penari dirias terkesan jenaka. Tarian Bugis
ini memang identik kejenakaan.
Sajian pertunjukan tari ini diawali dengan gerak
penari yang lincah dan dinamis Bugis di Sanggar Pringgadhing Plumbon
Cirebon.Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.
Penelitian kualitatif ini menggunakan Teknik pengumpulan data melalui observasi
mengenai tempat penelitian dan bentuk pertunjukan tari Ronggeng Bugis, kemudian
wawancara dengan beberapa sumber yaitu ketua sanggar, dinas pariwisata dan
budaya Kabupaten Cirebon, kepala sekolah, penari, pelatih, dan penonton. dan
dokumentasi penelitian maupun dokumentasi peneliti. Teknik analisis data pada
penelitian ini dengan mereduksi data yaitu memilih data-data yang penting atau
data primer yang kemudian dianalisis sehingga dapat ditarik kesimpulannya.Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa tari Ronggeng Bugis di Sanggar Pringgadhing
masih eksis dan dikenal oleh masyarakat Cirebon. dengan pembuktian adanya
pementasan tari Ronggeng Bugis sampai tahun 2017 ini. Serta adanya kerjasama
dengan instansi pemerintahan seperti dinas kebudayaan dan sekolah. Dengan
tujuan melestarikan kebudayaan Cirebon dan sebagai sarana pendidikan. Berdasarkan
hasil dan pembahasan tersebut maka dikatakan bahwa tari Ronggeng Bugis di
Sanggar Pringgadhing Plumbon Cirebon masih eksis. Semoga semua pihak terutama
Sanggar Pringgadhing dan Dinas Kebudayaan Daerah setempat dapat lebih menjaga
kelestarian dan eksistensi tari Ronggeng Bugis dengan mendokumentasikan secara
baik dan membukukan sejarahnya serta mempublikasikan lewat media sosial dan
pementasan yang lebih sering termasuk di Cirebon Timur
dengan
menggerakan anggota tubuh seperti rambut, mata dan mulut dengan dominasi gerak
mengintai atau mengawasi dengan durasi sekitar lima menit. Akhir pertunjukan
dengan gerak tari berjalan. Jumlah penari Ronggeng bugis biasanya
minimal 4 orang hingga belasan orang dan setiap individu dapat melakukan
improvisasi gerak sesuai gayanya masing - masing.
Tari Ronggeng Bugis merupakan
tari tradisi yang ada di Kabupaten Cirebon yang pertama kali diangkat menjadi
sebuah tari pertunjukan oleh bapak Handoyo (alm). Tari Ronggeng Bugis temasuk
tarian jenaka, yang lucu dan menghibur. Berbeda dengan tari Ronggeng lain, tari
Ronggeng Bugis ditarikan oleh laki-laki dan bukan ditarikan oleh perempuan.
Keberadaan tari Ronggeng Bugis sendiri sudah diakui oleh masyarakat Cirebon
kota dan Cirebon barat. Sedangkan di Cirebon timur nama tari Ronggeng Bugis
cukup asing dan tidak banyak orang mengetahui salah satu tari tradisi Cirebon
tersebut, hal ini dikarenakan kurangnya publikasi tentang tari Ronggeng Bugis
di daerah Cirebon timur.Berdasarkan paparan tersebut, masalah penelitian ini
adalah bagaimana eksistensi tari Ronggeng Bugis di Sanggar Pringgadhing Plumon
Cirebon. Upaya apa saja yang dilakukan untuk menunjukan eksistensi tari
Ronggeng Bugis yang ada di Sanggar Pringgadhing. Tujuan penelitian ini adalah
untuk dapat mengetahui, dan mendeskripsikan bagaimana eksistensi tari Ronggeng
0 komentar:
Posting Komentar