Banyak sekali warisan budaya yang dimiliki
kota Cirebon. Seperti Tari Topeng, Sintren, Wayang, Ronggeng Bugis, dll.
- Tari Topeng Cirebon adalah salah satu kesenian asli Indonesia yang perlu dilestarikan karena tarian ini mengandung pesan moral yang dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari. Di zaman dimana teknologi telah berkembang dengan pesat ini, kesenian tradisional dapat menggunakan perpaduan teknologi untuk menciptakan pelestarian budaya yang inovatif.
- Sintren adalah seni tari yang terkenal di wilayah Cirebon dan sekitarnya. Biasanya ditampilkan dalam perayaan khusus di masyarakat atau momen-momen tertentu di Keraton. Konon sintren merupakan kesenian rakyat yang di dalamnya mengandung unsur magis. Sintren adalah sebutan untuk peran utama bagi penari Sintren, akhirnya sebutan itu menjadi salah satu nama jenis kesenian, yaitu Sintren.
- Di Cirebon juga ada kesenian wayang kulit yang memiliki perbedaan dari daerah lainnya di Indonesia, wayang juga berperan penting dalam penyebaran islam di daerah Cirebon yang dilakukan oleh Wali Songo sehingga masyarakat lebih mudah menerimanya.
- Tari Ronggeng Bugis adalah salah satu seni tari yang berasal dari Kabupaten dan Kota Cirebon, tarian ini mengandung unsur jenaka atau humoris.
Kali ini saya akan membahas salah satu
kebudayaan yaitu kesenian tari tradisional Ronggeng Bugis atau biasa disebut
tari Telik Sandi.
Tarian ronggeng
bugis adalah jenis tarian yang mengandung unsur jenaka atau komedi. Tarian ronggeng bugis dimainkan oleh
satu atau beberapa penari laki-laki biasanya 5 orang sampai 9 orang bahkan bisa
lebih dari itu (ganjil). Penari laki-laki yang menarikan tarian ronggeng bugis
biasanya memakai buasana seperti perempuan misalnya baju kebaya yang berwarna
mencolok, memakai aksesoris perempuan seperti sanggul, bandana, dan menggunakan
riasan seperti perempuan. Mereka juga biasanya menggunakan busana mirip seperti
badut, supaya bisa memancing gelak tawa dari para penonton. Pada dasarnya
tarian gembira tidak bertujuan untuk ditonton akan tetapi tarian ini cenderung
untuk kepuasan para penarinya itu sendiri. Keindahan tidak diutamakan, tetapi
mementingkan kepuasan individual, bersifat spontanitas dan improvisasi. Tarian
ini untuk konsumsi publik. Dalam penyajiannya terkait dengan berbagai
kepentingan terutama dalam kaitannya dengan hiburan, amal bahkan untuk memenuhi
kepentingan publik dalam rangka hiburan saja.
Eksistensi tari tradisional Ronggeng Bugis di wilayah Cirebon: Di Cirebon tersendiri belum semuanya mengetahui tari Ronggeng Bugis.
Keberadaan tari Ronggeng Bugis sendiri sudah diakui oleh masyarakat Cirebon
kota dan Cirebon barat. Sedangkan diwilayah Cirebon timur nama tari Ronggeng
Bugis masih cukup asing dan tidak terlalu banyak orang mengetahui salah satu
tari tradisi Cirebon tersebut, hal ini dikarenakan kurangnya publikasi kepada masyarakat diwilayah Cirebon timur
tentang tari tradisional Ronggeng Bugis ini.
Sebuah pertunjukan seni tari secara umum dapat
dilihat dari beberapa unsur pertunjukan yaitu unsur gerak, iringan, tata
busana, tata rias, tempat, jumlah penari, dan perlengkapan menari .
Gerak
Gerak
merupakan unsur pokok dalam tari, tari adalah komposisi gerak yang telah
mengalami proses atau penggarapan. Penggarapan tari dibedakan menjadi dua yaitu
stilisasi (diperkasar) dan distorsi (diperhalus) gerak. Sedangkan gerak tari
dibagi menjadi dua, yaitu gerak makna dan gerak murni. Gerak makna adalah suatu
gerak tari yang dalam pelaksanaanya mengandung suatu pengertian atau maksud
dari keindahannya. Sedangkan gerak murni adalah gerak tari yang tidak
mengandung maksud tertentu atau arti dan gerakan tersebut sekedar dicari
keindahannya saja.
Iringan
Iringan digunakan untuk mengiringi sebuah tarian.
Iringan tari dibedakan menjadi dua yaitu musik internal dan musik eksternal.
Musik internal adalah musik atau iringan tari yang ditimbulkan dan bersumber
dari penarinya sendiri, misalnya dengan suara dari mulut penari atau tepukan
tangan penari itu sendiri. Sedangkan musik eksternal adalah musik atau iringan
tari yang ditimbulkan oleh alat instrumen baik sebagian atau lengkap yang
dilakukan oleh pemusik.
Iringan juga memiliki beberapa peranan dalam pertunjukkan
seni tari, yaitu: sebagai pembangun suasana, memberi penekanan gerak, memberi
ketukan, sebagai ilustrasi, dan membantu terbentuknya dinamika.
Tata busana
Bentuk
dan pemilihan busana harus mempunyai ketentuan yang pasti dan mempunyai konsep
yang jelas. Pemilihan warna juga disesuaikan dengan bentuk, karakter atau peran
yang dimainkan oleh para penari. Penggunaan warna pada kostum atau tata busana
berbagai macam, namun diambil berdasarkan arti simbolis, misalnya: Warna merah
mempunyai arti berani, marah, keras, kuat, energi dan semangat. Warna putih
mempunyai arti suci, halus, bersih, ringan, kebebasan dan tenang. Warna hijau
mempunyai arti muda, sejuk, kesuburan, kesegaran, kedamaian, dan keseimbangan,
Warna hitam mempunyai arti bijaksana, hampa, duka, misterius dan angkuh, serta
warna merah muda mempunyai arti bimbang.
Tata Rias
Tata rias yang digunakan dalam pertunjukkan
tidak sama seperti rias wajah sehari-hari, rias tari segala sesuatunya dibuat
lebih jelas atau tebal. Make up mencolok juga tebal dan gambar bibir yang
miring sehingga perpaduan seluruh hiasan yang digunakan memunculkan kesan lucu
yang mengundang tawa bagi siapa saja yang melihatnya. Mempertebal garis-garis
mata, pipi dan alis sebagai ekspresi pada wajah penari atau untuk memperkuat
dan membentuk karakter penari.
Tempat
Pertunjukkan
Tari
ini sering dilaksanakan di tempat-tempat yang sederhana, misalnya dihalaman rumah, tanah lapang atau tepi
pantai. Adanya perkembangan kebudayaan membuat manusia berpikir untuk
menyediakan tempat khusus pagelaran atau pertunjukkan seni tari yaitu panggung.
Macam-macam bentuk panggung: Panggung Arena yaitu jenis panggung arena yang
berbentuk lingkaran, bentuk tapal kuda, bentuk segi empat, bentuk L, bentuk
setengah lingkaran, dan bentuk dua sisi. Namun biasanya tari Ronggeng Bugis
rata-rata memerlukan arena yang cukup luas karena dilakukan dengan gerakan yang
lincah, penuh dengan gerakan yang atraktif.
Dalam menjaga dan melestarikan budaya Ronggeng
Bugis dapat dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa cara yang dapat dilakukan
oleh seorang anggota masyarakat khususnya kita sebagai generasi muda dalam
mendukung pelestarian budaya dan ikut menjaga budaya seni tari Ronggeng Bugis,
diantaranya:
- Mau mempelajari tari Ronggeng Bugis, baik hanya sekedar mengenal atau bisa juga dengan ikut mempraktikannya dalam kehidupan kita.
- Ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudayaan tari Ronggeng Bugis.
- Mengajarkan kebudayaan itu kepada generasi penerus supaya kebudayaan Ronggeng Bugis tidak musnah dan tetap dapat bertahan.
- Mencintai budaya Ronggeng Bugis.
- Menghilangkan perasaan gengsi ataupun malu dengan kebudayaan seni tari Ronggeng Bugis.
- Menghindari paham yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat isti adat, dan kepercayaan.
- Menghindari paham penilaian terhadap kebudayaan lain atas dasar nilai dan standar budaya sendiri atau tidak membanding-bandingkan.
0 komentar:
Posting Komentar